Rabu, 20 Maret 2013

INOVASI DAN KREATIVITAS

Inovasi dan Kreativitas Berpikir Pada Diri dan Organisasi


Jabar dalam Syarief (2002:5) menjelaskan bahwa berpikir inovatif dan kreatif adalah proses intelektual yang bertumpu pada sejumlah kemampuan akal “produktivitas, elastisitas, orisinalitas, dan sifat-sifat kepribadian inovatif yang bertumpu pada lingkungan yang mendukung munculnya pemikiran inovatif dan kreatif, yang pada akhirnya memberikan hasil-hasil inovatif yang memiliki sifat-sifat istimewa seperti orisinal, bermanfaatm dan bisa diterimma oleh masyarakat serta pada saat yang sama mengundang kekaguman pada diri orang lain. 

Pengertian Inovasi

Syarief (2002) mendefinisikan inovasi sebagai proses tertentu dimana seseorang – dengan melalui pendayagunaan pemikiran, kemampuan imajnasi, berbagai stimulan dan individu yang mengelilinginya – yang berusaha menghasilkan produk  baru, baik bagi dirinya sendiri atau pun bagi lingkungannya. Dengan syarat Pertama, produk harus bermanfaat bagi masyarakat lingkungannya. Kedua, sifat baru pada produk merupakan sesuatu yang relatif, sehingga produk yang dihasilkan itu bisa jadi merupakan sesuatu yang baru bagi seseorang meski tidak baru bagi yang lain, dan bisa jadi produk yang dihasilkan itu merupakan sesuatu yang baru baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Ketiga, disamping harus memiliki sifat baru, produk ini juga harus memiliki fungsi dan manfaat yang bisa menutup kebutuhan tertenntu yang dirasakan individu ataupun kelompok.
Sedangkan berpikir inovatif adalah proses yang melahirkan solusi attau gagasan di luar bingkai pengetahuan yyang sudah dimaklumi bersama (bingkai konservatif), baik ditinjau dari pengetahuan individu yang berfikir atau pengetahuan yang dominan di lingkungannya. Syarief (2002) menjelaskan bahwa berfikir inovatif ini bertujuan untuk memunculkan gagasan baru yang dalam prosesnya memenuhi 4 aspek fundamental yaitu :
  1. Sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahhan yang mungkin saja tidak sampai mengusik sensitivitas kebanyakan orang biasa.
  2. Produktivitas yang tinggi, yaitu kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk satu pertanyaan.
  3. Elastisitas yang tinggi, yaitu kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
  4. Orisinalitas yang tinggi, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalnya

Pengertian Kreatif
            Arti kreativitas secara etimologi adalah memuncullkan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Oleh karena itu, suatu produk yang dikategorikan kreatif akan memenuhi sifat-sifat baru dan unik pada formasi finalnya, meski unsur-unsur dasar memang sudah ada sebelumnya. Ibtikar dalam Syarief (2002:3) mendefinisikkan kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk meraih hasil-hasil yang variatif dan baru, serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam bidang keilmuan, kesenian, kesusasteraan, maupun bidang kehidupan yang melimpah. Definisi lain tentang kreatifvitas juga disampaikan oleh As-Sayid dalam Syarief (2002:3) menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan karya baru yang bisa diterima oleh komunitas tertentu atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat.

Macam-macam Inovator
Ibrahim dalam Syarief (2002:4) membagi4 kategori inovator yaitu :
  1. Penemu, seseornag yang menyuguhkan penemuan pertama, yang belum pernah didahului oleh siapapum, seperti penemu mobil yang pertama, penemu wireless yang pertama, atau penemu konsep pertama di bidang tertentu, dan sebagainya.
  2. Perakit, seorang yang melakukan beberapa modifikasi pada mobil tersebut.
  3. Pengembang, mirip dengan perakit, hanya saja ia memiliki kemampuan lebiht tinggi dalam penambahan dan pengembangan, terutama dalam melakukan sesuatu yang baru. 
  4. Peniru, ia termasuk dalam jajaran inovator, seperti yang pernah terjadi dalam sejarah manajemen jepang, ketika mereka menyuguhkan barang tiruan diantaranya pulpen “parker” yang secara persis menyerupai pulpen buatan amerika dari sisi bentuk san keakuratannya, namun harganya lebih murah.

Sifat-sifat Inovator dan Kreator
            Syarief (2002:8) menjelaskan beberapa sifa-sifat inovator dan kreator sebagai berikut:
  1. Memiliki kepercayaan yang besar terhadap diri sendiri, mampu dalam merealisasikan tujuan-tujuannya dan melaksanakan berbagai upaya terkait dengannya tanpa ada perasaan sombong. Ia pun seorang yang independen dalamm berpendapat, dan objektif dalam memberikan penilaian.
  2. Menolak sebagian besar konklusi dari berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Oleh karena itu ia seringkali menerima kesimpilan- kesimpilan ini dengan sedikit keraguan atau kebimbangan, serta berusaha melakukan pengkajian ulang.
  3. Cengas-derung melontarkan pertanyaan dan bersikap ragu terhadap keabsahan berbagai aplikasi hukum, teori, dan prinsip umum yang dianggap sebagai permasalahan yang aksiomatis dan tidak boleh lagi diperdebatkan bagi orang lain. Ia juga memiliki keinginan kuat untuk mengajukan banyak pertanyaan.
  4. Berusaha menjauhkan diri dari rutinitas kerja, selama hal itu memungkinkan. Ia juga sangat memperhatikan makna dan isyarat yang terkandung tanpa memasuki rician permasalahan yang tidak begitu urgen, serta memiliki kecenderungan kepada setiap bentuk pembaruan dan perubahan.
  5. Tekun dan tidak mudah menyerah serta berputus asa. Baginya kegagalan akan semakin nenperkuat tekad dan kemauannya untuk menciptakan solusi terhadap berbagai problematika yang dihadapinya. Ia juga senang menerima tugas-tugas yang menantang kemampuannya, dan berusaha dengan sungguh-sugguh untuk melewati rintngan dan kesulitan yang menghadang jalannya.
  6. Tidak suka menekankan dominasinya kepada orang lain sebagaimana ia juga tidak suka berada di bawah tekanan dominasi orang lain. Pada saat yang sama, ia cenderung tidak bersifat fanatik dan atau memaksa kehendaknya, baik terhadap orang lain atau terhadap suatu pendapat.
  7. Tidak meyakini adanya kebenaran mutlak atau kesalahan yang mutlak. Sehingga tiap pendapat atau persoalan dipandang memiliki banyak sisi, sedangkan kesalahan dan kebenaran adalah sesuatu yang relatif.
  8. Cenderung melakukan riset dan pemikiran terhadap perkara-perkara yang masih belum meyakinkan dan masih sulit diprediksi hasilnya, sehingga ia telah memprioritaskan target-target dengan resiko yang telah diperhitungkan daripada menjamin keberhasilan. Ia sangat memahami tujuannya serta memiliki ketekunan untuk merelisasikannya.
  9. Senantiasa siap menghadapi kekacauan dan ketidakmenentuan dalam berbagai permasalahan dan situasi yang pelik. Ia lebih memprioritaskan untuk tidak bekerja dalam situasi yang jelas dan tertentu. Ia lebih senang dan tertarik dengan situasi yang pertama daripada situasi yang kedua.
  10. Tidak senang berpegangteguh dengan rancangan kerja harian. Ia senantiasa siap untuk mengubah sebagian besar rancangan ini sesuai dengan tuntutan yang dihadapinya.
  11. Ketika diminta pendapat mengenai suatu permasalahan seringkali mengusulkan dan mengemukakan gagasan dan solusi yang kadang orang lain menganggapnya tidak realistis dan sulit diterima. Secara umum, ia memiliki elastisitas berpikir dalam menyikapi berbagai permasalahan.
  12. Kadang ia lebih memprioritaskan bekerja sendiri dari pada bekerja dengan orang lain. Sehingga memiliki kecenderungan mengisolasi diri, melakukan refleksi, dan konsentrasi berpikir, betapapun ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk bekerja secara kolektif.
  13. Gagasannya seringkali disikapi dengan masa bodoh atau ditentang oleh sebagian rekannya.
  14. Membekali kelompoknya dengan berbagai gagasan baru yang sangat dibutuhkan oleh mereka untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya.
  15. Ketika terlintas gagasan tertentu dalam benaknya, ia renungi, khayalkan dan mmembolak-baliknya sampai berkali-kali sebelum memberikan penilaian terhadap gagasan tersebut.
  16. Ketika mendapatkan kesempatan, ia lebih suka mendiskusikan instruksi yang diterimanya dengan para pimpinannya.
  17. Senantiasa melakukan penelitian dan penelaahan, memiliki daya imajinasi dan wawasan yang luas, keterbukaan akal terhadap berbagai pengalaman.
  18. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendeteksi berbagai permasalahan yang terjadi di sekitarnya, dan membatasi permasalahan itu dengan seksama.
  19. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kekurangan dalam berbagai sikap, tatanan, serta dalam segala hal.
  20. Memiliki orisinalitas berpikir, antipati terhadap sikap taqlid buta pada Al Qur’an , mendalami berbagai hal. jauh dari kedangkalan berpikir dan memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara bebas dengan berbagai konsep.
  21. Memiliki independeinsi dan tidak mengekor kepada orang lain. Ia lebih mengutamakan untuk tidak bekerja di bawah naungan aturan hukum atau kaidah yang mengikat dan kaku.
  22. Bersemangat terhadap gagasan dan karya-karya yang diupayakannya, serta berani mencurahkan waktu dan energi yang besar untuk merealisasikan target-target yang ingin dicapainya
  23. Memiliki kemampuan istimewa dalam menata gagawan dan mengekspresikannya secara berkesinambungan
  24. Memiliki kapasitas obsesi yang terus meningkat
  25. Tidak goncang ketika menghadapi problematika yang menghadangnya
  26. Cenderung mengajukan banyak solusi terhadap satu permasalahan. Ia juga mengajukan berbagai cara yang belum dikenal orang lain dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan seringkali mendayagunakan berbagai saran yang inovatif dan baru.
  27. Memiliki kemampuan yang besar dalam memikul tanggung jawab dan memiliki kekuatan kehendak, ketekunan serta kesabaran dalam menghadapi berbagai kendala
  28. Bersegera dalam berkarya dan selalu siap mencurahkkan tenaga, memiliki keseriusan dan semangat tinggi dalam pelaksanaan tugas
  29. Memiliki beragam kecenderungan dan kompetensi
  30.  Memiliki keseimabngan emosional yang logis yaitu mempau mebebaskan sensitivitas pikiranyang berlebihan terhadap kritik orang lain.
  31. Memiliki kemampuan dalam menganalisan dan mengambil kesimpulan. Senantiasa mendalami gagasan baru dan menciptakan hubungan serta konsistensi yang mengkaitkan berbagai hal, individu, dan peristiwa.
  32. Kadang berhenti dari upaya memecahkan masalah, tetapi tidakberhenti berpikir mengenai permasalahan tersebut.
  33. Tampak sekali pada dirinya keinginan untuk menjadi juara
  34. Selalu suka mengajukan banyak pertanyaan
  35. Memahami berbagai hal, lebih dari yang dipahami oleh orang lain. Memiliki skala pengaruuh yag luas terhadaporang lain, terutama orang yang dekat dengannya.
  36. Senantiasa mengaitkan antara pengalaman masa lalunya dengan pengalaman baru yang diperolehnya.
  37. Memiliki kecerdasan dan kecepatan memahami yang sangat luar biasa
  38. Selalu riang, memiliki perasaan tenang dan bahagia, serta eksistensi di tengah masyarakat
  39. Mengubah hobinya dengan cepat kepada hobi yanglain
  40. Memiliki kemampuan komparasi dan ekspresi, kekayaankata serta kalimat, serta kejelian dan kecepatan dalamberbicara dan berekspresi
  41. Memiliki kekuatan dan kejelian pandangan, kepekaan nalar, dan juga memiliki memori yang sangat kuat dan prestasi akademis yang tinggi
  42. Kadang mengeluhkan berbagai permasalahan di bidang keselarasan sosial, keselarasan emosional, agama dan akhlak, kurikulum, pendidikan, aspek perekonomian, dan sebagainya
  43. Memiliki kecenderungan untuk membantu orang lain atau keinginan untuk memberi
  44. Bisa menerima orang lain (perasaan yang baik terhadap orang lain dan persepsi yang positif terhadap berbagaipersepsi orang lain terhadapnya)
  45. Memiliki pemikiran yang positif terhadap diri sendiri (penerimaan terhadap diri sendiri)
  46. Memiliki kematangan moral dan nilai kejujuran.
  47. Memiliki sensitivitas kebersamaan yang tinggi
  48. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, dan memiliki kecenderungan pada interdependensi kepriadian
  49. Memiliki motivasi serta kemampuan yang tinggi untuk sukses, meningkatkan kesuksesa, sertamempertahankannya
  50. Memiliki kecenderungan untuk tidak bersikap arogan. Selain itu ia memiliki kemampuan tinggi untuk bersikap fleksibel, spontanitas, dan mudah beradaptasi.
SUMBER :
Syarief, Reza M. 2002. Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berpikir : pada Diri dan Organisasi Anda. Bandung : Asy Syamiamil Cipta MediA

1 komentar: