Minggu, 10 Maret 2013

SEPINTAS RIWAYAT MENGABDI REPUBLIK

Diawali awal tahun 1984 setelah lulus dari fakultas hukum penulis mencoba - mengadu nasib di kota surabaya yang kebetulan waktu itu ada pendaftaran masal calon pegawai negeri sipil pemerintah provinsi jawa timur melalui pengumuman yang dimuat di harian lokal. Penulis mendaftar sendirian di Jalan Pahlawan Surabaya (tanpa informasi dari saudara atau kenalan ). Hampir dalam waktu yang bersamaan dibuka pendaftaran tenaga edukatif di Untag , Narotama dan Univ Wr supratman, Surabaya, Alhamdullilah dari lamaran itu dengan berbagai test diumumkan dapat diterima semua ( walau gak pinter2 amat mungkin bejo mau ikut saya) hanya untuk pengumuman lulus  pada pengadaan pegawai di Pemerintah Provinsi Jawa Timur saya harus sabar menunggu + - satu tahun untuk dipanggil dan mengahadap di bagian pengembangan karier pegawai dan itupun kalau tidak ada budi baik dari teman saudara yang kebetulan bekerja dibagian lain dibiro yang sama. Ketika mendapat surat panggilan untuk mengahadap disalah satu kepala bagian : pertanyaan yang menurut saya aneh : Sdr bisa diterima jadi pegawai lewat siapa ? ya apa adanya melalui test di Gelora 10 Nopember. terus beberapa waktu berselang mendapat panggilan surat penempatan di Dinas X yang menurut disiplin ilmu dan pengetahuan mlete waktu itu, koq gak sesuai OKELAH KALAU BEGITU, kewajiban untuk melaksanakan tugas dinas ditempat  itu selama 3 tahun, disamping malam hari sebagai tenaga edukatif di FH Narotama dan Fisip Wr Supratman. Dengan dinamika dan harmoni yang kadang kadang pengundang pertanyaan2 yang kebat kliwat ( seperti wong  membuat jawaban  surat permintaan  atas surat2 mutasi koq memerlukan waktu yang menurut saya cukup lama ? ), pertanyaan-pertanyaan sejenis itu dianggapnya vokal ( saya setuju kalau itu pertanyaan kritis ). Pada suatu hari saya mendapat surat panggilan untuk mengikuti penataran P4 120 jam   yang kebetulan Bapak KTUnya belum mengikuti penataran itu dan perlu diketahui bahwa penataran P4 120 jam disamping diperuntukan bagi pejabat struktural serendah-rendahnya eselon III juga mutlak untuk melengkapi kompetensi tenaga edokatif  dosen. Dengan ijin setengah tidak ikhlas  penulis diperkenankan untuk mengikuti penataran P4 pola 120 jam kurang lebih selama 20 hari. Sepulang dari penataran dan hari-hari berikutnya perasaan tidak nyaman dan kurang diberdayakan timbul pikiran untuk pindah ditempat kerja siapa tahu potensi penulis dapat dimaksimalkan. (perlu dicatat bahwa perkejaan sebagai tenaga edukatif sama sekali tidak menggangu pekerjaan pokok di Dinas, sebab dilaksanakan sore dan malam hari). Disamping merasa kurang  optimal dipekerjakan ditempat itu juga serba ewuh pakewuh dengan pekerjaan teman teman yang lain; penulis mengajukan surat permohonan pindah tempat kerja yang baru. Tanpa pilih-pilih atas kebaikan teman Saudara  penulis ditempatkan di Dinas Y dan alhamdullilah ditempat yang baru  suasana baru membuat penulis bergairah itu bekerja. Ditempat yang baru dijalani selama 1 Tahun dan atas kebaikan teman Saudara  penulis dipromosikan dijabatan yang paling disukai penulis yaitu : Kepala Sub Bagian Disiplin Pegawai selama 7 tahun, kemudian dimutasi dibagian Sub Bagian Mutasi. Dibagian mutasi ini kata temen-temen enak renes, daripada di bagian disiplin, suatu ketika dipanggil atasan langsung yang intinya : "Pak Roto kalau dapat rezeki itu dikumpulkan nanti kalau sudah banyak dibagi-bagi"  koq dapat rezeki ya??????? (disini sudah harus ada temen saudara, dan konon rezeki renes) bersambung;..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar